Sebelum dilempar kepasaran, sebaiknya AHM menambah power versi lokal cbr 150 r dari 17,4 HP . Minimal benturin sekalian sama R 15 yang nambah 1 HP. Jadi power CBR versi lokal haruslah 18,4 HP atau minimal lebih dari R15 V3 yang kabarnya tembus 18 HP. Masak iya DOHC kalah power sama SOHC ( kalau di mobil udah kalah DOHC sama SOHC, kalau di motor bisa geger ). Hal ini buat antisipasi seandainya R15 lokal juga mengalami kenaikan 1 HP. Apalagi potensi Mesin CBR series sangat besar, masak nambah 1 HP saja tidak bisa , harusnya cincailah
Cbr 150 Lokal Harga Hp
Liputan6.com, Jakarta Harga CBR 150 yang resmi diperbarui tahun ini ternyata masih cukup menunjukkan kejelian Astra Honda Motor dalam melihat celah di pasar otomotif roda dua Tanah Air. Hal tersebut tidak lepas dari semakin banyak pesaing dari Honda CBR 150 ini, seperti produk dari Yamaha yaitu R15. Maka tidak heran, jika harga CBR 150 dibuat semenarik mungkin agar konsumen berbagai segmen dapat menjangkaunya.
Harga CBR 150 saat ini, sudah termasuk dalam kategori murah. Hal ini mengingat sebelumnya, Honda Indonesia belum pernah memproduksi jenis CBR 150 untuk pasar lokal. Sedangkan motor Honda CBR 150 generasi lama masih buatan pabrik Honda Thailand.
Karena pembuatannya dilakukan di Thailand, maka tidak heran jika harga CBR 150 generasi lama sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga CBR 150 buatan pabrikan Honda Indonesia. Namun, bukan berarti dengan harga CBR 150 yang lebih murah tersebut lalu memengaruhi segi kualitasnya.
Terbukti, hingga kini belum pernah ada masalah produksi yang resmi di laporkan oleh konsumen CBR 150 maupun Honda. Sebagai referensi mengenai harga CBR 150 beserta spesifikasi lengkapnya, berikut Liputan6.comtelah merangkum informasi harga CBR 150, Sabtu (2/5/2020).
Pada Honda CBR 150 versi ini, harga yang ditawarkan memang lebih murah jika dibandingkan dengan versi ABS. Mengingat fitur rem ABS merupakan jenis sistem pengereman yang dapat menjamin keamanan saat berkendara. Selain itu, perbedaan yang paling terlihat ada pada jenis corak warna dari masing-masing motor.
Namun, walau pada versi ini tidak dilengkapi dengan ABS, Anda tidak perlu khawatir, karena performa serta kualitas CBR 150 ini tentu sangat terjamin dan tidak ada bedanya dibandingkan dengan CBR 150 ABS. Selain itu, ada beberapa jenis corak warna yang cukup istimewa tentunya dimana hal ini menjadi faktor pembeda dari segi harga CBR 150. Berikut daftar harga CBR 150 tanpa ABS yang bisa Anda jadikan pilihan.
Perlu diketahui adalah harga CBR 150 tersebut merupakan harga OTR Jakarta. Selain itu, berlaku juga syarat dan ketentuan pada harga CBR 150 tersebut. Harga diatas juga bisa berubah sewaktu- waktu tanpa adanya pemberitahuan.
Fitur ABS ini sudha menjadi fitur wajib yang harus ada di motor atau mobil di negara-negara Eropa. Memang fitur ABS ini terbukti mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas. Dari segi harga, harga CBR 150 ini juga terbagi menjadi beberapa. Perbedaannya sama dengan versi tanpa ABS, yaitu terletak pada desain corak warnanya. Berikut ini daftar harga dari Honda CBR 150 ABS.
Sama seperti harga CBR 150 tanpa ABS, pada tipe ini harga yang berlaku juga merupakan harga resmi OTR Jakarta. Namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku serta harga yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Sejak awal kemunculan Honda CBR150 k45 ini disebut-sebut sebagai salah satu pesaung terberat untuk motor Yamaha R15. Sebagai salah satu motor sport andalan baru dari Honda, motor Honda CBR150 k45 ini diklaim telah mengalami beberapa perubahan yang telah disempurnakan. Namun, berapakah kira-kira patokan harga Honda CBR159 k45 2014 Indonesia per unitnya?
Sebelum mengulas tentang harga Honda CBR159 k24 2015, perlu juga untuk mengetahui spesifikasi pada bagian desainnya. Varian lokal CBR150R dengan berproject kode K45 ini disebut-sebut mempunyai tampilan yang begitu mirip dengan motor CBR 300 R dan motor CBR 250 R.
Setelah membaca banyak hal dan menunggu lama, akhirnya sampai juga pada pembahasan tentang harga Honda CBR150 k45 2014. Apabila motor CBR buatan lokal ini harganya disejajarkan dengan motor CBR yang diproduksi di Thailand, maka sudah dapat diketahui dengan jelas bahwa harganya lebih murah.
ada harga ada rupa..vixy yg dijual disini khan harga nya udah diteken bener biar kebli makaanya performa nya ga sebagus cbr..gimana klo vixy performa nya dibuat segahar CBR???mau dijual berapa tuh vixy???siapa yg mau beli??
Tetapi, Tri mengatakan, harga tersebut juga tergantung dengan kondisi kendaraannya juga. Jika kondisi kendaran masih bagus dan mulus, maka harganya juga bisa lebih tinggi begitu pula baliknya. (*)
Sebut saja Kawasaki Ninja H2R, mampu tembus 400 Km/jam. Kapasitas mesinnya mencapai 998cc dengan supercharger. Terkait harga, jangan ditanya lagi. Banderolnya mencapai Rp 1 miliaran. Itu pun, tidak pernah masuk Indonesia.
Fitur-fiturnya pun tidak beda jauh dari R15. Ada assist & slipper clutch, panel instrumen digital dengan gear shift timing light, dan lampu LED untuk pencahayaan. Bila kamu tertarik, harga Vixion R Rp 31,63 juta (OTR Jakarta).
Yoshimura adalah produk asal Jepang yang populer karena desain apik dan kualitas suara yang menggelegar. Sementara itu, DBS adalah produk asal Thailand dengan ciri khas suara yang lebih nge-bass. Sayangnya, produk dengan kedua merek merupakan produk impor sehingga harganya tergolong sangat tinggi.
Produsen lokal sendiri sebenarnya tidak kalah populer dan berkualitas dibandingkan produk impor, contohnya sebut saja AHRS dan R9. Pabrik AHRS berada di kawasan Tangerang. Knalpot dari AHRS terkenal bisa masuk ke berbagai jenis motor, mulai dari jenis bebek hingga motor sport. Sementara itu, R9 merupakan pelopor knalpot berbahan aluminium di kawasan Asia.
Memiliki harga yang tergolong ekonomis, dompet Anda tidak akan kosong akibat membeli produk ini. Meski begitu, produk ini dibuat khusus agar dapat membuat Honda Beat Anda melaju lebih kencang. Menariknya lagi, produk ini diklaim cocok dengan Honda Beat injeksi dan karburator. Untuk meningkatkan kecepatan Honda Beat kesayangan dengan dana seminim mungkin, pilih saja produk ini.
Sudah mendapatkan knalpot racing dari merek terbaik? Sebelum membeli, pastikan Anda mengetahui knalpot racing seperti yang diinginkan, mulai dari suara, performa mesin, desain, hingga harganya. Untuk penggunaan harian, pastikan memilih yang suaranya lebih kalem dan desainnya mirip knalpot standar agar sesuai dengan aturan.
"BAPA wartawan tolong dulu. Kenapa obat yang mereka simpan rapi di rak apotek ini tidak ada label harganya? Coba kalau ada daftar harga kan beta bisa beli obat yang murah sesuai kemampuan beta." Mama Susi, penjual sayur langgananku di Pasar Inpres Naikoten-Kupang bertanya di saat kami bersama antre menunggu giliran membeli obat di sebuah apotek yang padat pengunjung di Kota KASIH belum lama berselang."Aduh, mama e...beta juga tidak tahu kenapa obat itu tidak diberi label daftar harga," jawabku sekenanya saja. "Payah, bapa ini wartawan tapi tidak tahu apa-apa" Bep! Mulutku terkunci. Kali ini beta benar-benar kena batu karena kurang pengetahuan. Mama Susi, penjual aneka sayur di Pasar Inpres hari itu membeli obat flu dan batuk buat keponakannya. "Kalau begitu na, obat-obat ini sama dengan sayur yang kami jual di pasar. Tidak pakai label harga," kata Mama Mia sambil terkekeh.Otak beta seperti tersengat lebah. Mama Susi benar. Beta memang payah. Pantas kalau dia menertawaiku. Selama ini tidak jeli melihat kalau obat-obatan, entah generik atau obat paten, tidak disertai label harga. Misalnya, obat flu merek A harganya sekian rupiah, obat flu merek B harganya sekian rupiah. Kalau ada label harga disertai logo jaminan mutu obat dari pemerintah maka pembeli atau konsumen seperti beta dan Mama Susi dapat memilih obat flu sesuai kapasitas isi dompet. Beta coba cari argumentasi pembenaran diri. Ah, Mama Susi ada-ada saja. Orang sakit mana sempat berpikir melihat label harga obat sekaligus tawar-menawar? Psikologi si sakit adalah secepatnya makan dan minum obat biar cepat sembuh. Beda kalau beta beli sayur Mama Susi di pasar, masih ada kesempatan untuk tawar-menawar harga. Pembeli seperti beta selalu berusaha menawarkan harga semurah mungkin. Tidak peduli Mama Susi cuma dapat keuntungan sedikit karena dia toh bukan orang pertama yang terima sayur dari tangan petani asal Oesao, Tarus, Oekabiti, Camplong atau Baun.Setelah merenung beta berkesimpulan bahwa pertanyaan sederhana Mama Susi masuk akal juga. Mengapa obat-obatan di apotek tidak disertai dengan label harga seperti produk makanan atau minuman yang dipajang di pusat perbelanjaan atau toko? Dengan label harga, pembeli atau konsumen bisa memilih sesuai daya beli. Di apotek daftar harga obat hanya diketahui petugas. Daftar harga obat tidak diumumkan secara terbuka. Langka nian mendengar konsumen menawarkan harga obat. Berapa pun yang dipatok pasti dibeli. Tanpa tanya apalagi protes. Bulan Maret tahun lalu saat mengikuti sebuah pelatihan di Kota Gummersbach-Jerman, pada hari ketiga beta terserang sakit perut akibat komplikasi makanan. Maklum perut dari kampung di Timor `sontak terkejut' dimasuki menu makanan Eropa. Bersama teman dari Meksiko dan Tibet kami ke apotek yang letaknya tidak jauh dari tempat pelatihan. Di sana ada beberapa merek obat sakit perut yang paten dengan komposisi sejenis. Harganya bervariasi. Beta beli yang paling murah. Minum dan sembuh. Itu sekadar contoh betapa obat-obatan biasanya ada label harganya di negara lain. Di ini negeri entah mengapa obat tanpa label harga? Juga tidak selalu muncul logo generik pada kemasan obat serta jaminan mutu dari pemerintah. Sebagai pembeli kadang kita bingung mana obat generik, yang mana obat paten. Tahunya obat saja dan mutunya terjamin. Berapa pun harganya kita beli. Tuan dan puan mungkin sama dengan beta dan Mama Susi yang tidak tahu pasti kapan harga obat naik. Alat untuk tahu harga obat naik cuma mengandalkan ingatan. Misalnya begini. Oh enam bulan lalu beta beli satu strip paracetamol harganya 10 ribu rupiah. Sekarang sudah jadi 15 ribu rupiah. Berarti sudah terjadi kenaikan. Beta tidak mau menduga yang bukan-bukan alasan tentang obat tanpa label harga itu. Paling bijak jika bapak ibu dokter yang tergabung dalam IDI (Ikatan Dokter Indonesia) atau para ahli kesehatan masyarakat berkenan membantu untuk menjelaskan hal-hal begini kepada orang kecil seperti Mama Susi. Apakah daftar harga obat bukan termasuk hak konsumen untuk tahu?Jujur saja tuan dan puan, dalam keseharian beta kerap mendengar pertanyaan-pertanyaan sederhana dari orang kecil seperti Mama Susi. Pertanyaan mereka kadang membangunkan kesadaran, mengingatkan betapa kita mudah lupa. Ikhwal kondisi rumah sakit umum di Kupang, misalnya, mereka bertanya mengapa jumlah tempat tidur tidak pernah bertambah dari angka 371 yang selama ini sudah kerap dirilis manajemen? Sebagai rumah sakit rujukan di Propinsi Nusa Tenggara Timur serta satu-satunya rumah sakit milik pemerintah di Kota Kupang yang melayani rawat inap, jumlah kamar sebanyak itu bisa dilukiskan 'selalu kurang' untuk menampung pasien. Keluhan pasien kesulitan mendapatkan tempat tidur di RSUD Prof WZ Johannes Kupang bukan baru terjadi sekarang. Keluhan tersebut sudah lama terdengar. Itu sudah menjadi lagu lama. Yang jarang terdengar adalah solusinya. Solusi jangka panjang lewat program kerja terencana. Dulu begitu riuh rencana membangun rumah sakit baru di Kota Kupang. Rencana itu entah berujung di mana? Sekarang Pemerintah Kota Kupang sudah punya rumah sakit sendiri. Salut! Tetapi mereka baru sanggup melayani rawat jalan. Yang rawat inap tetap saja lari ke RSUD Johannes Kupang. Waktu terus berganti. Kapasitas rumah sakit andalan rakyat Flobamora ya masih seperti dulu. Jadi, Mama Susi mohon bersabar... Jangan lagi tanya beta mengapa demikian? Penjelasan ananda cuma sekian saja. Salam sehat! (dionbata@yahoo.com) 2ff7e9595c
Comments